Metode Quick Count di Indonesia dilakukan oleh tim pemantau pemilu independent pada tahun 2004 yaitu penyelenggaraan Pemilu 2004. Pemilu ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu pemilu legislatif, pemilu presiden putaran pertama, dan pemilu presiden putaran kedua.
Quick count adalah proses pencatatan hasil perolehan suara di ribuan TPS yang dipilih secara acak. Quick count dilakukan berdasarkan pada pengamatan langsung di TPS yang telah dipilih secara acak. Unit analisa quick count adalah TPS.
Secara umum quick count yang dilakukan tersebut dengan tujuan untuk mengontrol dan mendorong dihasilkannya pemilu yang jurdil "jujur dan adil". Hasil penghitungan quick count menjadi pedoman, pegangan atau acuan buat masyarakat untuk mengontrol perhitungan yang dilakukan oleh KPU. Untuk itu quick count dapat dipakai untuk memprediksi hasil pemilu secara cepat. Prediksi hasil ini diperlukan karena setelah masyarakat menggunakan hak pilihnya akan dengan sendirinya ingin memperoleh gambaran mengenai hasilnya secepat mungkin, siapa yang memenangkan pemilu tersebut. Pengumuman secepat mungkin hasil perhitungan cepat ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu dari masyarakat.
Sampai saat ini tauhun 2008, metode Quick Count ternyata sangat efektif menggambarkan prediksi hasil suatu pemilu baik untuk tingkat Propinsi dalam pemilihan Gubernur berserta wakil Gubernur maupun untuk tingkat kotamadya dan kabupaten dalam pemilihan walikota berserta wakil walikota dan bupati berserta wakil bupati.
Sejak tahun 2004 sampai sekarang, prediksi hasil quick count dalam pemilihan para pemimpin dan wakil ternyata sangat efektif memprediksi siapa yang menang dan kalah dalam suatu pemilu, sehingga banyak para calon baik yang kalah maupun yang menang dalam dalam prediksi quick count sebelum perhitungan suara selesai....telah mempersiapkan kekalahan bagi yang kalah dan kemenangan bagi yang menang...
Oleh karena secara historis metode quick count yang dilakukan tidak pernah meleset jauh sampai saat ini selain dapat di gunakan untuk mengontrol pemilu hal ini juga memberikan efek angin segar bagi para calon yang menang dalam quick count dan tentunya kesedihan akan terasa panjang bagi para calon yang kalah dalam quic count.,,,...
Walaupun begitu, nyate aja, perhitungn bisa salah jadi... jangan keburu senang atau sedih dulu. Karena sikap buru-buru dalam senang maupun duka... itulah sebenarnya kekalahan yang nyata.
Quick count adalah proses pencatatan hasil perolehan suara di ribuan TPS yang dipilih secara acak. Quick count dilakukan berdasarkan pada pengamatan langsung di TPS yang telah dipilih secara acak. Unit analisa quick count adalah TPS.
Secara umum quick count yang dilakukan tersebut dengan tujuan untuk mengontrol dan mendorong dihasilkannya pemilu yang jurdil "jujur dan adil". Hasil penghitungan quick count menjadi pedoman, pegangan atau acuan buat masyarakat untuk mengontrol perhitungan yang dilakukan oleh KPU. Untuk itu quick count dapat dipakai untuk memprediksi hasil pemilu secara cepat. Prediksi hasil ini diperlukan karena setelah masyarakat menggunakan hak pilihnya akan dengan sendirinya ingin memperoleh gambaran mengenai hasilnya secepat mungkin, siapa yang memenangkan pemilu tersebut. Pengumuman secepat mungkin hasil perhitungan cepat ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan rasa ingin tahu dari masyarakat.
Sampai saat ini tauhun 2008, metode Quick Count ternyata sangat efektif menggambarkan prediksi hasil suatu pemilu baik untuk tingkat Propinsi dalam pemilihan Gubernur berserta wakil Gubernur maupun untuk tingkat kotamadya dan kabupaten dalam pemilihan walikota berserta wakil walikota dan bupati berserta wakil bupati.
Sejak tahun 2004 sampai sekarang, prediksi hasil quick count dalam pemilihan para pemimpin dan wakil ternyata sangat efektif memprediksi siapa yang menang dan kalah dalam suatu pemilu, sehingga banyak para calon baik yang kalah maupun yang menang dalam dalam prediksi quick count sebelum perhitungan suara selesai....telah mempersiapkan kekalahan bagi yang kalah dan kemenangan bagi yang menang...
Oleh karena secara historis metode quick count yang dilakukan tidak pernah meleset jauh sampai saat ini selain dapat di gunakan untuk mengontrol pemilu hal ini juga memberikan efek angin segar bagi para calon yang menang dalam quick count dan tentunya kesedihan akan terasa panjang bagi para calon yang kalah dalam quic count.,,,...
Walaupun begitu, nyate aja, perhitungn bisa salah jadi... jangan keburu senang atau sedih dulu. Karena sikap buru-buru dalam senang maupun duka... itulah sebenarnya kekalahan yang nyata.
No comments:
Post a Comment